PENELITIAN TINDAKAN KELAS PPG AKUNTANSI OLEH SERLI AFRELITA, S.Pd
Program profesi guru(PPG) merupakan
program yang diperuntukan untuk guru-guru di seluruh indonesia agar memiliki
kompetensi yang profesional di bidangnya. Salah satu hasil karya guru kami yang
mengikuti PPG dipersembahkan oleh ibu Serli Afrelita, S.Pd berupa penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
https://www.mediafire.com/file/m3fybjhtl3ofuuy/PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS_SERLI.doc/file
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SEBAGAI
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI 1 PADA MATA
PELAJARAN AKUNTANSI DASAR DI SMK NEGERI 1 CIKARANG UTARA
SMK NEGERI 1 CIKARANG UTARA
2020/2021
ABSTRAK
Penelitian
ini berjudul Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Sebagai Upaya Peningkatan Motivasi
Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 1 Pada Mata Pelajaran Akuntansi Dasar. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X
Akuntansi 1 di SMK Negeri 1 Cikarang Utara. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) yang terdiri dari
dua siklus dan setiap siklus terdiri dari: perecanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian tindakan bahwa pembelajaran dengan
model Problem Based Learning (PBL)
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1
Cikarang Utara. Selanjutnya peneliti merekomendasikan: 1) Bagi guru yang
mengalami permasalahan yang sama dapat menerapkan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL).
Kata kunci: Motivasi
Belajar, Problem Based Learning (PBL)
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh salah satu guru SMK Negeri
1 Cikarang Utara dalam upaya pengembangan metode pengajaran pada
proses pembelajaran yang diselenggarakan di SMK Negeri 1 Cikarang Utara
telah selesai dikerjakan dengan harapan agar proses pembelajaran yang dilaksanakan
semakin berkualitas yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Penelitian yang telah dilaksanakan tersebut dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Sebagai
Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 1 Pada Mata
Pelajaran Akuntansi Dasar Di SMK Negeri 1 Cikarang Utara”.
Penelitian tindakan ini menguji dan
meneliti apakah penggunaan media powerpoint dan video yang diunduh dari youtube
dalam menjelaskan materi pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar
dan aktifitas siswa. Dari hasil penelitian yang diungkapkan ternyata model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran telah meningkatkan
motivasi belajar siswa dan lebih dari itu telah memberikan
aktifitas dan nuansa kelas lebih baik daripada metode yang selama ini digunakan
dalam pembelajaran.
Mudah-mudahan hasil penelitian
tindakan ini dapat bermanfaat bagi guru, sekolah dan dunia pendidikan
sebagai alternatif model dalam pelaksanaan pembelajaran demi terwujudnya
tujuan pendidikan.
Cikarang
Utara, 30 September 2020
Penulis,
Serli
Afrelita, S.Pd
DAFTAR
ISI
Halaman Cover
………………………………………………………………………………. i
Abstrak
……………………………………………………………………………………….. ii
Kata Pengantar
…………………………………………………………………………….. iii
Daftar Isi
…………………………………………………………………………………….. iv
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………………………………….. 1
- Latar
Belakang Masalah ………………………………………………………….. 1
- Identifikasi
Masalah ……………………………………………………………….. 2
- Perumusan
Masalah ……………………………………………………………….. 2
- Tujuan Penelitian
…………………………………………………………………… 3
- Manfaat
Penelitian ……………..………………………………………………….. 3
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
………………………………………………….… 4
- Jenis
Penelitian …………………………………………………………………….. 4
- Tempat
dan Waktu Penelitian …………………………………………………… 4
- Objek
Penelitian …………………………………………………………………….. 4
- Model
Penelitian ……………………………………………………………………. 5
- Prosedur
Penelitian ………………………………………………………………… 5
- Indikator
Keberhasilan ……………………………………………………………. 9
BAB III HASIL PENELITIAN
…………………………………………………………….. 10
- Deskripsi
Perencanaan Kondisi Awal ……………………………….……….. 10
- Deskripsi
Pelaksanaan Tindakan Kelas …………………………………….. 11
BAB IV PENUTUP
………………………………………………………………….…….. 21
- Kesimpulan………………………………………………………………….……..
21
- Saran
………………………………………………………………..……….…….. 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Guruan
merupakan salah satu faktor yang fundamental dalam pembangunan, karena kemajuan
bangsa erat kaitannya dengan masalah guruan. Oleh karena itu, tidak
mengherankan kalau bangsa Indonesia begitu besar perhatiannya terhadap masalah guruan,
bahkan tujuannyapun semakin disempurnakan. Ini sesuai dengan ketentuan yang
dimuat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Secara garis besar, guruan
sebagai suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar menjadi manusia
seutuhnya berjiwa Pancasila. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 tentang system guruan Nasional juga menyatakan sebagai berikut: “Guruan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”. Disamping itu, guruan juga merupakan suatu sarana yang paling efektif
dan efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu
dinamika yang diharapkan.
Dalam pelaksanaannya, guruan di
Sekolah Menengah kejuruan (SMK) Proses pembelajaran di sekolah diatur dan
direncanakan supaya tujuan guruan di sekolah yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Tujuan guruan di sekolah adalah tercapainya sejumlah perubahan
melalui pengalaman-pengalaman belajar yang telah dirancang untuk menunjang
perkembangan siswa. Dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung siswa
tidak hanya dapat diperlakukan sebagai penerima pasif tetapi siswa harus
diperlakukan sebagai penerima aktif. Adapun salah satu tujuan proses
pembelajaran adalah perubahan tingkah laku baik perubahan aspek pengetahuan
maupun sikap. Pencapaian tujuan ini dapat dilihat dari motivasi dan prestasi
belajar siswa. Semakin tinggi motivasi siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran, maka prestasi belajar yang didapatkan semakin tinggi. Hal tersebut
dapat berarti bahwa tujuan proses pembelajaran dapat tercapai.
Peranan seorang guru sangatlah penting
dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Seorang guru hendaknya selalu
memberikan motivasi kepada siswanya setiap proses pembelajaran berlangsung. Hal
ini dilakukan guru supaya ketika siswa sudah mempunyai motivasi belajar yang
baik maka diharapkan dapat berdampak pada prestasi belajar siswa yang semakin
baik pula. Peran guru sebagai motivator dituntut untuk dapat mendorong siswanya
agar senantiasa memiliki motivasi belajar yang tinggi dan aktif dalam proses
pembelajaran. Dalam upaya meningkatkan motivasi belajar belajar, seorang guru
dituntut untuk dapat mengembangkan model pembelajaran yang memacu keterlibatan
siswa. Ketika guru menerangkan, ada sebagian siswa yang tidak mau mencatat
materi pelajaran, melamum, dan bahkan ada siswa yang duduk di bagian belakang
justru bermain handphone yang diletakkan di laci meja.
Jadi dapat diketahui bahwa, ada
sebagian besar siswa diantaranya tidak konsentrasi dalam menerima pelajaran,
bahkan ketika guru memberikan pertanyaan, siswa cenderung diam dan tidak mau
menjawab, dan ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
siswa pun cenderung diam tidak ada yang bertanya. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa kurang tertarik dengan proses pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Adanya model pembelajaran yang bervariasi tentunya akan menarik perhatian siswa
sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar dan prestasi siswapun menjadi
baik. Maka terkait uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat masalah
tersebut sebagai bahan penelitian tindakan kelas dengan judul Implementasi
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Sebagai Upaya Peningkatan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 1 Pada Mata Pelajaran Akuntansi Dasar.
B.
Identifikasi
Masalah
Dari latar
belakang masalah yang diuraikan di atas, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1.
Rendahnya motivasi belajar siswa serta rendahnya pemahaman siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
2.
Guru belum menggunakan metode mengajar yang bervariasi, sehingga siswa
pasif dalam proses pembelajaran.
3.
Pemanfaatan sumber belajar masih didominasi pada pemanfaatan buku
acuan berupa buku paket pembelajaran sehingga tidak semua siswa memiliki rasa
ingin membaca buku paket.
4.
Selama pembelajaran daring, beberapa tenaga guru tidak memberikan
penjelasan materi menggunakan media bahan ajar.
C.
Perumusan
Masalah
Berpijak dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana Implementasi
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Sebagai Upaya Peningkatan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 1 Pada Mata Pelajaran Akuntansi Dasar SMK
Negeri 1 Cikarang Utara”.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) siswa kelas X Akuntansi pada mata pelajaran akuntansi
dasar SMK Negeri 1 Cikarang Utara.
E.
Manfaat
Penelitian
Setelah
mengetahui tujuan penelitian di atas, maka diharapkan manfaat yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a.
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi untuk para guru
mengenai pemanfaatan media pembelajaran.
b.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dan bahan
pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a.
Bagi Siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan suasana baru
dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa tidak merasa bosan.
b.
Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
keterampilan peneliti sebagai guru mengenai pemanfaat media pembelajaran yang
interaktif.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dalam
bahasa Inggris disebut Classroom Action
Research (CAR). Penelitian tindakan kelas berasal dari tiga kata inti,
yaitu 1) penelitian, 2) tindakan, 3) kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan
suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung
oleh guru sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam
penelitian tindakan kelas diperoleh dari persepsi atau lamunan seorang
peneliti.
Dalam penelitian ini yang melakukan penelitian dan pengamatan di kelas
dilakukan oleh penulis yang berperan sebagai guru di SMK Negeri 1 Cikarang
Utara.
B.
Tempat dan Waktu Penelitan
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil
tahun ajaran 2020/2021 di SMK Negeri 1 Cikarang Utara.
C.
Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi
1 berjumlah 36 siswa untuk uji kelayakan soal dan siswa untuk uji penelitian.
D. Model
Penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang digunakan oleh
peneliti adalah penelitian tindakan kelas model siklus. Penelitian tindakan
digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis, dimana terdapat empat aspek,
yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang harus dipahami, bukan
sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi
lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi.
E.
Prosedur
Penelitian
1.
Instrumen
Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan metode
ceramah, diskusi dan penugasan. Media pembelajaran menggunakan power point dan video yang penulis unduh dari youtube antara lain adalah sebagai berikut:
a.
Perangkat
Kegiatan Pembelajaran
Perangkat kegiatan pembelajaran ini meliputi
silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal tes awal, soal tes siklus
I, dan soal tes siklus II. Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini
adalah power point dan video youtube.
b.
Lembar
Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengecek apakah
aktivitas siswa dan guru selama proses belajar mengajar sesuai dengan prosedur
yang telah direncanakan dalam RPP. Observasi ini dilakukan oleh observer sekaligus
guru untuk mengamati aktivitas dan respon siswa dari pembelajaran yang
dilaksanakan.
c.
Soal
Tes
Untuk mengetahui kemampuan awal dan peningkatan motivasi
belajar mata pelajaran akuntansi dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
menggunakan soal tes. Soal tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda untuk
mengetahui tingkat kemampuan memahami materi pelajaran akuntansi. Skala yang
digunakan untuk penilaian adalah 100.
2.
Siklus
Kegiatan
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang
dalam dua siklus. Penerapan kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan semangat
belajar siswa dalam kegiatan belajar akuntansi. Tahapan pelaksanaan kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas ini dalam setiap siklus terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan II
ini secara terperinci diuraikan sebagai berikut:
1)
Perencanaan
a) Mengidentifikasi
masalah dan merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus I
dan II
b) Mempersiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c) Menentukan
pokok bahasan yang akan dijadikan materi bahasan pada Penelitian Tindakan
Kelas
d) Menyusun
materi pembelajaran menggunakan media power point dan video pembelajaran yang
menarik
e) Mempersiapkan
format observasi kegiatan belajar mengajar
f) Menyusun
soal untuk tes siklus
2)
Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan
pada tanggal 24 Agustus 2020 – 31 Agustus 2020.
a. Pelaksanaan
Pembelajaran pada siklus I dan II
·
Guru mengucapkan salam, memimpin doa, menyanyikan
lagu Indonesia raya, mengabsen siswa, dan mengkondisikan kelas agar kegiatan
belajar dapat berlangsung secara kondusif.
·
Siswa bersama guru melakukan apersepsi
·
Siswa memperhatikan penjelasan tujuan pembelajan
·
Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk
menstimulus siswa.
·
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi
yang akan dipelajari.
·
Siswa dibimbing untuk dapat menggali informasi
mengenai materi dengan cara berkelompok.
·
Siswa dibimbing oleh guru memahami materi-materi
yang belum di paham.
·
Siswa dibagikan lembar kerja siswa mengenai materi
pembelajaran
·
Siswa dibantu oleh guru mengerjakan LKPD.
·
Setelah selesai mengerjakan LKPD, perwakilan siswa
melaporkan di depan kelas hasil yang diperoleh.
·
Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh
guru.
·
Penguatan secara bersama-sama.
·
Pembelajaran ditutup dengan salam.
3)
Pengamatan
Pengamatan dilakukan langsung oleh peneliti yang
berperan ganda, selain sebagai peneliti penulis juga berperan sebagai guru yang
mengajar. Dalam hal ini, peneliti di samping berperan sebagai guru juga sebagai
pengamat.
4)
Refleksi
Refleksi yang harus dilakukan pada peleksanaan
siklus II di antaranya adalah sebagai berikut:
·
Mengatur waktu sebelum mulai pembelajaran,
mempersiapkan pokok bahasan yang akan diajarkan agar waktu dapat digunakan
secara efektif dan efisien.
·
Membuat suasana yang lebih nyaman agar siswa berani
mengemukakan pendapat, berani bertanya, berani mencoba, serta berpikir kritis
dan logis.
·
Guru memberikan bimbingan secara individu kepada
siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami materi yang dibahas.
F.
Indikator
Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah
nilai tes tentang kemampuan belajar memenuhi kriteri ketuntasan minimal (KKM),
yaitu 75. Selain itu keikutsertaan siswa yang terlibat aktif dalam proses
pembelajaran.
BAB
III
HASIL
PENELITIAN
A.
Deskripsi
Perencanaan Kondisi Awal
Kemampuan siswa dalam belajar akuntansi kelas X
Akuntansi 1 di SMK Negeri 1 Cikarang Utara berdasarkan pengamatan sebelum
tindakan penelitian ini untuk pembelajaran akuntansi dasar selama pembelajaran
dari rumah atau biasa dikenal dengan pembelajaran daring, didapatkan kesimpulan
bahwa kebanyakan tenaga guru memberikan tugas tanpa diberikan materi berupa
bahan ajar atau media pembelajaran beserta penjelasan materinya. Selain itu
siswa yang notabenenya berada di rumah, siswa kurang antusias dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Siswa
kurang termotivasi untuk lebih giat belajar sehingga jarang ada yang memiliki
motivasi belajar yang baik. Siswa kurang berpartipasi aktif dalam proses
pembelajaran mata pelajaran akuntansi dasar. Diperkuat dengan tabel di bawah
ini.
Tabel 1. PreTest Siswa Kelas X
Akuntansi 1
NILAI |
JUMLAH SISWA |
PERSENTASE |
81-85 |
1 |
2,7% |
76-80 |
4 |
11,1% |
71-75 |
3 |
8,3% |
66-70 |
7 |
19,4% |
61-65 |
5 |
13,8% |
56-60 |
8 |
22,2% |
51-55 |
1 |
2,7% |
46-50 |
9 |
25% |
JUMLAH |
36 |
100% |
B.
Deskripsi
Pelaksanaan Tindakan Kelas
Kegiatan perencanaan tindakan pertama dilaksanakan
pada hari senin, 24 Agustus 2020 di ruang jurusan akuntansi SMK Negeri 1
Cikarang Utara. Guru selaku peneliti berdiskusi dengan guru produktif lain
tentang penelitian yang akan dilaksanakan. Disepakati bahwa pelaksanaan tindakan
pada siklus pertama akan dilaksanakan selama 1 kali pertemuan dan satu kali
evaluasi. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 Agustus
2020.
Tahapan perencanaan tindakan pertama meliputi
kegiatan sebagai berikut:
1. Guru
menyusun scenario untuk proses pembelajaran yang akan dilakukan sebagai
berikut:
a. Siklus
I (2 x 45 menit)
1. Guru
mengucapkan salam, memimpin doa, menyanyikan lagu Indonesia raya, mengabsen
siswa, dan mengkondisikan kelas agar kegiatan belajar dapat berlangsung secara
kondusif.
2. Siswa
bersama guru melakukan apersepsi
3. Siswa
memperhatikan penjelasan tujuan pembelajan
4. Guru
memberikan beberapa pertanyaan untuk menstimulus siswa.
5. Siswa
memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang akan dipelajari.
6. Siswa
dibimbing untuk dapat menggali informasi mengenai materi dengan cara
berkelompok.
7. Siswa
dibimbing oleh guru memahami materi-materi yang belum di paham.
8. Siswa
dibagikan lembar kerja siswa mengenai materi pembelajaran
9. Siswa
dibantu oleh guru mengerjakan LKPD.
10. Setelah
selesai mengerjakan LKPD, perwakilan siswa melaporkan di depan kelas hasil yang
diperoleh.
11. Siswa
mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.
12. Penguatan
secara bersama-sama.
13. Pembelajaran
ditutup dengan salam.
Begitu pula dengan rencana di siklus yang kedua. Kegiatan
pelaksanaan tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Adapun secara lengkap
jadwal pelaksanaannya dapat dilihat pada tabel berikut:
NO |
TANGGAL |
DESKRIPSI |
1 |
24 Agustus 2021 |
Perencanaan siklus I |
2 |
25 Agustus 2021 |
Siklus I materi pengertian, tujuan, peran akuntansi, dan pihak-pihak yang
membutuhkan informasi akuntansi |
3 |
26 Agustus 2021 |
Evaluasi siklus I |
4 |
27 Agustus 2021 |
Perencanaan siklus II |
5 |
28 Agustus 2021 |
Siklus II jenis-jenis profesi akuntansi dan jenis
dan bentuk badan usaha |
6 |
31 Agustus 2021 |
Evaluasi siklus II |
a.
Pelaksanaan
Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 25
Agustus 2020. Pertemuan dilaksanakan dengan scenario pembelajaran dan RPP
selama 5 x 45 menit. Materi pada pelaksanaan siklus pertama ini adalah pengertian, tujuan, peran akuntansi, dan pihak-pihak yang
membutuhkan informasi akuntansi. Pada
siklus ini siswa diarahkan guru untuk aktif dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok membahas tentang materi yang
sedang di bahas sampai pada mempresentasikan hasil diskusi kepada semua
teman-teman.
b.
Observasi
Siklus I
Hasil pengamatan, guru menjelaskan
materi pembelajaran tanpa menggunakan media powerpoint. Berdasarkan observasi
siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran siklus I dalam mengerjakan tugas
keterampilan yang diberikan guru, siswa belum terlihat hasil presentasinya
signifikan presentasi kelompok. Karena setiap anggota kelompok belum menyampaikan
presentasi tugas yang dikerjakan bersama.
1.
Hasil observasi
Hasil observasi motivasi belajar
pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Aspek yang diamati |
Jumlah siswa |
Siklus I |
|
Jumlah siswa yang tercapai |
% |
||
Keinginan belajar |
36 |
|
|
Tekun dan ulet menjalankan tugas |
36 |
|
|
Kedisiplinan siswa dalam belajar |
36 |
|
|
Mampu mempertahankan pendapat
dalam kelompok |
36 |
|
|
Persentase rata-rata |
|
|
|
c.
Pelaksanaan
Siklus II
1.
Perencanaan
Tindakan Siklus II
Untuk memperlancar kegiatan
pembelajaran, diperlukan persiapan yang matang. Berdasarkan hasil evaluasi dari
kegiatan observasi sebelum penelitian, maka untuk meningkatkan motivasi belajar
akuntansi perlu adanya perencanaan yang terkoordinasi. Adapun kegiatan yang
dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut:
a.
Peneliti menetapkan waktu
pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan sesuai dengan
jadwal mata pelajaran akuntansi dasar.
b.
Peneliti menentukan kompetensi
dasar yang terdapat pada pokok bahasan “Hakikat Akuntansi dan Badan Usaha”.
Kemudian peneliti mengembangkan indikator-indikator yang terdapat pada
kompetensi dasar tersebut. Indikator – indikator pertemuan satu tersebut
diantaranya adalah:
Kompetensi
Dasar |
Indikator Pencapaian Kompetensi |
3.1 Memahami
pengertian, tujuan, peran akuntansi,
dan pihak-pihak yang membutuhkan informasi
akuntansi 3.2 Memahami jenis-jenis
profesi akuntansi (bidang-bidang
spesialisasi akuntansi, pentingnya etika profesi) 3.3 Memahami jenis dan bentuk badan usaha 4.1 Mengelompokkan pihak-pihak yang membutuhkan informasi
akuntansi sesuai perannya 4.2 Mengelompokkan profesi
akuntansi (bidang-bidang spesialisasi akuntansi,
pentingnya etika profesi) 4.3. Mengelompokkan jenis dan bentuk badan
usaha
|
3.1.1. Menganalisis pengertian, tujuan, dan peran akuntansi 3.1.2. Menganalisis pihak-pihak yang mem-butuhkan informasi akun-tansi 3.2.1. Menganalisis bidang spesi-alisasi akuntansi dan pentingnya etika profesi akuntansi 3.3.1. Menganalisis jenis dan bentuk badan usaha 4.1.1. Mempresentasikan pihak-pihak yang membutuhkan
informasi akuntansi sesuai perannya 4.2.1. Mempresentasikan profesi akuntansi 4.3.1. Mempresentasikan jenis dan bentuk badan usaha
|
c.
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
tentang materi yang akan disampaikan, yakni Hakikat Akuntansi dan Badan Usaha. Dalam menyusun RPP, peneliti menentukan bahwa dalam
pelaksanaan PTK siklus II dilakukan sebanyak satu kali pertemuan. RPP ini
berguna sebagai pedoman peneliti dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
d.
Menyiapkan LKPD dan membuat media
pembelajaran berupa video pembelajaran yang sesuai dengan materi akan
disampaikan dengan judul “Hakikat
Akuntansi dan Badan Usaha”. Dalam penggunaan media pembelajaran berupa media powerpoint
dan video pembelajaran, guru berusaha menerapkan semangat belajar akuntnasi
dasar.
e.
Menyusun dan menyiapkan lembar
observasi untuk mengetahui motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Lembar ini digunakan sebagai pedoman peneliti dalam mengobservasi
kelas.
f.
Mempersiapkan alat dan media yang
akan digunakan untuk proses pembelajaran. Dalam hal ini mempersiapkan laptop
sebagai alat yang mendukung penggunaan media powerpoint dan video dalam
pembelajaran.
2.
Pelaksanaan tindakan siklus II
Tahap kedua dari penelitian ini
adalah pelaksanaan tindakan. Agar lebih jelasnya, berikut deskripsi tentang pelaksanaan
tindakan siklus. Kegiatan awal dimulai dengan salam, berdo’a dan yel-yel SMK.
Guru melakukan pengecekan presensi kelas yang terlebih dahulu siswa mengisi
presensi kehadiran di Google Form.
Setelah itu, guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Guru
menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya kepada siswa berupa analogi nyata seperti yang berkaitan dengan
materi jenis profesi akuntansi yang telah dibahas sebelumnya. Siswa dibantu
guru mengulang materi sebelumnya.
Setelah itu pada kegiatan inti
guru member kasus seputar badan usaha. Guru menjelaskan berbagai jenis dan
bentuk badan usaha yang ada melalui media pembelajaran berupa powerpoint yang
ditampilkan di Zoom meeting sehingga memungkinkan siswa dalam melihat materi
pembelajaran dan membaca dengan mudah. Selain itu guru juga memberikan file
powerpoint di LMS. Setelah guru menjelaskan materi, guru mengajak siswa untuk
ikut aktif dalam pembelajaran dengand iskusi bersama dalam suatu studi kasus
yang diberikan oleh guru. Setelah itu, guru menjelaskan tugas keterampilan yang
sudah disusun di LKPD. Guru berusaha memberikan pengertian dan motivasi kepada siswa
agar berkolaborasi dengan teman kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan teman-temannya. Guru akan memberikan penghargaan kepada siswa
yang mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik. Selanjutnya, guru
mengarahkan siswa untuk mengerjakan tes evaluasi yang dibuat di google form.
Di akhir kegiatan pembelajaran,
siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari yaitu jenis dan
bentuk badan usaha. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian penekanan pada materi
yang dianggap penting selama proses pembelajaran. Terakhir guru menyampaikan
materi pada pertemuan selanjutnya dan menutup kegiatan pembelajaran.
3.
Observasi siklus II dari tindak lanjut siklus I
Hasil pengamatan penggunaan media
powerpoint pada siklus II terlihat bahwa, guru juga menggunakan media
pembelajaran video yang diambil dari youtube. Berdasarkan observasi siswa pada
saat pelaksanaan pembelajaran siklus II dalam mengerjakan tugas keterampilan
yang diberikan guru, siswa sudah terlihat hasil presentasinya signifikan
presentasi kelompok. Karena setiap anggota kelompok menyampaikan presentasi
tugas yang dikerjakan bersama.
Hasil pengamatan motivasi belajar
yang didapatkan pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan
jika dibandingkan dengan siklus I dan siklus II karena kegiatan diskusi
kelompok tidak didominasi oleh siswa tertentu dalam kelompoknya. Siswa yang
lainnya juga ikut berperan aktif dalam diskusi pembelajaran dan presentasi.
4.
Hasil observasi
Hasil observasi motivasi belajar
pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Aspek yang diamati |
Jumlah siswa |
Siklus I |
Siklus II |
||
Jumlah siswa yang tercapai |
% |
Jumlah siswa yang tercapai |
% |
||
Keinginan belajar |
36 |
|
|
|
|
Tekun dan ulet menjalankan tugas |
36 |
|
|
|
|
Kedisiplinan siswa dalam belajar |
36 |
|
|
|
|
Mampu mempertahankan pendapat
dalam kelompok |
36 |
|
|
|
|
Persentase rata-rata |
|
|
|
|
|
5.
Kesimpulan
Dari pelaksanaan kedua siklus, dapat disimpulkan
bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar siswa pada saat guru menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dimana siswa dituntut untuk
lebih aktif dalam proses pembelajaran. Diantaranya aktif dalam diskusi kelompok
dan aktif dalam melaporkan hasil diskusi kelompok. Dibandingkan dengan pada
saat guru tidak menggunakan langkah-langkah pembelajaran dengan model PBL ini.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pelaksanaan kedua siklus, dapat disimpulkan
bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar siswa pada saat guru menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dimana siswa dituntut untuk
lebih aktif dalam proses pembelajaran. Diantaranya aktif dalam diskusi kelompok
dan aktif dalam melaporkan hasil diskusi kelompok. Dibandingkan dengan pada
saat guru tidak menggunakan langkah-langkah pembelajaran dengan model PBL ini.
B.
Saran
Dalam
pelaksanaan dan penyusunan penelitian tindakan kelas ini belumlah sempurna.
Masih terdapat kekurangan dan kelemahan diberbagai sisi. Penulis selaku
peneliti mengharapkan kritik yang membangun guna perbaikan untuk penulis pada
karya selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kangjo.net/berita/detail/contoh-laporan-penelitian-tindakan-kelas-ptk-smk
http://eprints.uny.ac.id/22806/1/Andrea%20Dwidati%20Nugraha%2008504245018.pdf
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/7761-Full_Text.pdf
https://repository.usd.ac.id/16951/2/121134116_full.pdf
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/122392-1606013721.pdf
file:///C:/Users/user/Downloads/SKRIPSI.pdf
https://arifharianto.wordpress.com/category/kata-pengantar-laporan-ptk/