NEWS UPDATE :  

Berita

Refleksi Pembelajaran PPG

REFLEKSI PEMBELAJARAN DARING

Nama                    : Serli Afrelita, S.Pd

Jabatan                : Guru Produktif Akuntansi

Tahun Pelajaran  : 2019/2020

 

Pendidikan di era pandemi sekarang ini mengalami banyak perubahan yang sangat signifikan. Baik dari pola pembelajaran, tempat pembelajaran, sistem pembelajaran, sampai strategi pembelajaran yang dilakukanpun sangat amat berbeda dari biasanya. Hal yang biasa dilakukan dalam proses pembelajaran adalah pembelajaran dilakukan di dalam kelas, guru dan siswa dapat langsung berinteraksi, segala macam tugas dapat langsung diserahkan kepada guru dan gurupun dapat langsung memberikan tanggapan atas tugas maupun kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Selain itu, karena kegiatan dilakukan secara langsung, selain guru memberikan ilmu guru juga dapat memperhatikan sikap dan karakter dari masing-masing siswa. Namun saat pandemi dimulai pada Maret 2019, merubah segala tatanan pendidikan yang ada. Semua elemen harus dapat segera melakukan adaptasi yang tentunya tidak mudah.

Berawal dengan menghentikan segala kegiatan pembelajaran. Karena elemen yang ada harus memikirkan langkah apa yang sebaiknya diambil untuk mengatasi jarak yang harus ada ditengah pandemi. Hingga akhirnya pendidikan jarak jauh yang dipilih menjadi alternatif solusi meminimalisir jarak yang ada, sehingga pembelajaran dapat berjalan. Pendidikan dalam jaringan (Daring) berlangsung selama pandemi. Dengan keterbatasan yang ada, baik dari sarana dan prasarana sekolah maupun siswa, juga keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh pendidik yang mengharuskan mereka untuk lebih bersahabat dengan teknologi. Semua dijalani dengan sebaik mungkin, dengan niat tetap mengisi kegiatan siswa dengan hal yang positif.

Seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan melalui internet. Mulailah dikenal secara luas yang disebut google classroom, google meet, zoom dan aplikasi pembelajaran lain yang memungkinkan proses pembelajaran berlangsung. Walaupun sebenarnya semua aplikasi yang digunakan selama pandemi sudah ada sebelum pandemi berlangsung. Guru dituntut untuk dapat melaksanakan pembelajaran melalui aplikasi yang ada dan diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Siswa diwajibkan untuk dapat mengikuti semua proses yang ada sehingga tetap mendapatkan pengetahuan yang diharapkan.

Namun, pelaksanaannya yang kurang lebih berlangsung selama 2 tahun ini, begitu banyak hal yang harus diperhatikan guna perbaikan di masa mendatang. Hal-hal yang perlu diperhatikan tersebut diantaranya adalah:

1.   Kesiapan guru dalam penguasaan teknologi informasi

2.   Sarana prasarana yang dimiliki sekolah, guru maupun siswa

3.   Ketercapaian tujuan pembelajaran yang dirancang

4.   Terbentuknya karakter siswa yang diharapkan

5.   Terciptanya sosialisasi yang mendukung ketercapaian pembelajaran

Kesiapan guru dalam penguasaan teknologi informasi sebetulnya bukanlah poin utama yang menjadi permasalahan yang harus diperhatikan guna perbaikan di masa mendatang. Di sekolah penulis khususnya, yaitu SMK Negeri 1 Cikarang Utara mayoritas guru sudah sangat dekat dengan teknologi. Sekolah hanya menambahkan pengetahuan yang diperlukan melalui In House Training (IHT) untuk dapat menyelaraskan semua persepsi guru tentang pembelajaran secara daring. Sedangkan sarana dan prasarana yang dimiliki, untuk pihak sekolah sudah memfasilitasi guru untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran secara daring ini. Namun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh siswa yang sering menjadi sedikit hambatan untuk siswa yang bersangkutan mengikuti kegiatan pembelajaran. Sering terjadi apalagi diawal-awal pandemi, siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran karena tidak adanya gawai yang memadai, selain itu siswa berbagi gawai dengan adik atau kakaknya di rumah karena keterbatasan jumlah gawai yang dimiliki, yang lebih sering adalah siswa mengeluhkan bahwa kuota yang dimiliki tidak cukup untuk melakukan proses pembelajaran seperti zoom dan google meet. Sehingga siswa tersebut terhambat dalam proses pembelajaran.

Poin ketiga yang harus diperhatikan adalah tercapainya tujuan pembelajaran masuk kedalam hal yang perlu diperhatikan. Karena dalam setiap proses pembelajaran harus memiliki tujuan yang akan dicapai. Dengan dilaksanakan pembelajaran secara daring, sering kali tujuan pembelajaran yang sudah dirancang sebelumnya harus disesuaikan dengan keterbatasan yang ada. Yang penulis rasakan selama menjalankan proses pembelajaran daring banyak tujuan pembelajaran yang seharusnya tercapai pada saat yang sudah ditentukan, kenyataannya membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai satu tujuan yang telah direncanakan. Poin keempat yang dirasakan penulis sangat sulit untuk disentuh pada saat pembelajaran yaitu pembentukan karakter siswa. Karena proses yang dijalankan dilakukan jarak jauh sehingga pembentukan karakter yang dirasa perlu untuk siswa sangat sulit untuk dilaksanakan. Banyak dari siswa yang ternyata belum saling mengenal satu sama lain dalam satu kelas. Karena pembelajaran yang dilakukan hanya melalui dunia maya. Sehingga mereka kurang akrab dengan teman satu kelas.

Dari beberapa hal di atas yang perlu untuk mendapat perhatian khusus, sudah selayaknya penulis sebagai guru berusaha untuk dapat terus mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan berusaha untuk dapat menciptakan inovasi agar siswa dapat lebih semangat dan termotivasi dalam proses pembelajaran yang ada. Walaupun dengan cara baru yaitu daring.


Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi

SMK Negeri 1 Cikarang Utara

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan minat membaca siswa

Penulis

Serli Afrelita, S.Pd

Tanggal

5 September 2022

14 September 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

a.  Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

 

Dalam praktik pembelajaran jarak jauh yang telah berlangsung selama kurang lebih 2 tahun ini sangat berpengaruh pada kondisi kebiasaan dari mayoritas siswa. Proses pembelajaran yang dilaksanakan secara daring ini sangatlah berbeda dengan sistem tatap muka yang sudah dijalankan sejak dahulu. Proses pembelajaran mayoritas dilaksanakan dengan  sistem yang lebih santai, kurang tercapai tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, kurangnya pembiasaan membaca sebelum KBM dimulai atau dapat dikatakan kurangnya program guru di kelas dalam meningkatkan minat siswa membaca, siswa tidak memiliki akses untuk membaca, siswa lebih menyukai memainkan gawai dibanding buku pelajaran maupun buku lain, dan banyak siswa yang belum sadar pentingnya membaca, banyak juga siswa yang belum tahu buku apa yang mereka minati untuk membaca.

 

Saat pembelajaran tatap muka dijalankan, setidaknya siswa dapat mengakses buku selain dari gawai yang mereka miliki juga dapat melalui perpustakaan yang ada di sekolah. Karena setiap hari datang kesekolah. Tetapi saat pembelajaran secara daring, siswa tidak dapat datang kesekolah karena pandemi yang ada. Sehingga akses yang paling umum untuk dilakukan demi meningkatkan minat membaca siswa kurang tercapai.

 

b. Praktik penting untuk dibagikan

 

Dalam pelaksanaan PPG Daljab ini, penulis dituntut untuk dapat melaksanakan PPL yang diawali dengan menganalisis permasalahan yang ada di sekolah masing-masing. Dalam hal ini permasalahan yang ada di sekolah tempat penulis bertugas yaitu minat membaca siswa yang masih relatif rendah. Pelaksanaan proses pembelajaran yang telah dijalankan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Setelah dilakukan proses belajar mengajar menggunakan model PBL tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa permasalahan yang ada dapat teratasi. Sehingga praktik yang dijalankan penting untuk dibagikan, agar dapat menjadi referensi bagi rekan-rekan yang memiliki permasalahan yang serupa ditempatnya bertugas.

 

c.  Peran dan tanggung jawab

 

Dalam hal ini, peran penulis dalam pelaksanaan praktik adalah sebagai fasilitator dan motivator. Memfasilitasi siswa agar dapat melaksanakan proses belajar dengan baik dan tercapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberikan semangat positif kepada siswa agar dapat lebih baik lagi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu, yang menjadi tanggung jawab penulis adalah siswa dapat merasa nyaman melakukan proses belajar dalam kelas, siswa mendapatkan informasi yang mereka inginkan, yang terpenting adalah permasalahan yang ada dapat teratasi dengan model yang telah direncanakan oleh penulis.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

a.    Tantangan mencapai tujuan

 

Dalam melaksanakan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan tidak semua berjalan sesuai dengan harapan. Terdapat beberapa tantangan yang dihadapai oleh penulis diantaranya yaitu, kondisi siswa yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, selain itu dalam pengkondisian siswa di kelas tidak dapat secara penuh tercover oleh penulis. Siswa yang memang belum memiliki semangat untuk menggali informasi secara mendalam. Dalam proses perekamanpun terdapat hal yang masih belum dapat dilaksanakan dengan baik oleh penulis yaitu, tata letak kamera yang belum sesuai dengan kondisi ruang kelas. Jumlah kamera yang belum memadai, pihak perekam yang belum profesional karena siswa yang melakukan perekaman. Layar infokus yang terlalu kecil sehingga apa yang ditampilkan tidak dapat terlihat jelas. Begitupula dalam proses editing, editing dilakukan sendiri oleh penulis sehingga banyak terdapat kekurangan dikarenakan ilmu dan keterampilan yang dimiliki belum memadai.

 

b.   Pihak yang terlibat

Dalam pelaksanaan praktik ada beberapa pihak yang terlibat yaitu, penulis tentunya, siswa sebagai peran utama dalam praktik yang dijalankan, ada pula siswa yang bertugas merekam proses pembelajaran.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkah-langkah yang dilakukan penulis guna menghadapi tantangan yang ada adalah dengan melakukan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang dapat mengcover permasalahan yang ada yaitu menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Karena dalam model tersebut, menuntut siswa agar lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Karena siswa menjadi titik fokus dalam PBM yang berlangsung.

 

Strategi yang dilakukan dengan mengarahkan siswa untuk membaca atau mencari infomasi terkait materi yang akan dibahas pekan mendatang.

 

Dalam proses PPL yang telah dilaksanakan guru sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Kegiatan diawali dengan guru yang mengkondisikan siswa agar siap untuk menjalankan proses pembelajaran, lalu siswa dibantu oleh guru mengingat kembali materi pertemuan sebelumnya, dengan meminta siswa mengajukan beberapa pertanyaan dan dijawab oleh siswa pula, memotivasi siswa dan menginformasikan tujuan pembelajaran dari PBM yang akan dilaksanakan. Dilanjutkan dengan kegiatan inti, didalamnya dilaksanakan sintak-sintak yang ada di dalam model PBL. Diakhiri dengan proses penyimpulan materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran, sebelum ditutup guru menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya.

 

Pihak yang terlibat adalah siswa sebagai titik fokus kegiatan, guru sebagai fasilitator, siswa sebagai perekam kegiatan.

 

Sumber daya yang dibutuhkan diantaranya adalah:

  • Sumber daya manusia yaitu guru, siswa, dan perekam kegiatan
  • Sumber daya lain yaitu, ruang kelas, peralatan seperti infokus, laptop, android dan bahan ajar

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi yang dilakukan diantaranya adalah guru dan siswa menjadi lebih sinkron dalam arti guru dan siswa menjadi memiliki kedekatan yang lebih dengan menggunakan model PBL. Sehingga arahan yang berikan oleh guru dapat tersampaikan dengan baik dan tercapai hasil yang inginkan. Sehingga dapat dikatakan hasil dari aksi yang dilaksanakan adalah efektif.

 

Respon dari rekan sejawat, mereka sangat merespon baik karena apa yang dilakukan oleh penulis dapat menjadi wawasan baru untuk mereka yang memiliki permasalahan yang sama.

 

Faktor yang membuat aksi yang dilaksanakan berhasil adalah terjalinnya chemistry yang baik antar pihak yang terlibat, meskipun tidak dipungkiri masih ada kekurangan.

 

Selama penulis melaksanakan proses PPG Dalam Jabatan ini penulis mendapatkan banyak hal yang seharusnya sudah dijalankan sejak penulis menjadi seorang guru. Namun karena keterbatasan yang ada sehingga baru dapat dijalankan sejak penulis melaksanakan proses  PPG ini. Sejak awal PPG penulis sudah diarahkan untuk lebih peka terhadap lingkungan tempat bertugas dengan menganalisis permasalahan yang ada, berujung dengan dilakukannya aksi berdasarkan permasalahan yang dirasa paling krusial untuk diselesaikan.

 

Dalam pelaksanaan aksipun penulis mendapatkan banyak pembelajaran baru, yang paling dirasakan oleh penulis adalah tentang cara pengeditan video. Sebelumnya penulis tidak menyentuh tentang keterampilan ini, yang ternyata sangat banyak manfaatnya terutama dalam proses pembuatan media pembelajaran yang lebih inovatif guna merangsang siswa agar lebih tertarik dan bersemangat mengembangkan wawasan di sekolah.